Rabu, 31 Oktober 2012
Percakapan Singkat:*
Tertawalah Ukhti.. :):D
"Tadi ana abis bicara ama langit, sedikit meneriakkan beban tak nampak. Ana ingin hujan turun, memberi kedamaian di bumi. Meluruhkan sejenak lelah ana dan anti disana"
"setiap denting hujan yang turun, menggenang membiaskan pusaran air nan elok, itu merupakan berkah yang Tuhan berikan untukku, untukmu, dan untuk para hati yang terbebani"
*Curhatlah sama Allah ukhti.. sampaikan keluh kesahmu:)
Tetaplah Istiqomah..
"Menjadi aktivis islam berarti menjadi buku terbuka yang siap dibaca dan dibina"
** Seharusnya, ikhwan dan akhwat itu hidupnya terpisah satu sama lain, maka sepantasnya tak ada interaksi yang tiada keperluan".
.. Jelaslah sudah, bahwa saat antum putuskan untuk menjadi aktivis, maka antum harus lebih siap menjaga diri.. Tundukkan pandangan, tahan interaksi yang tak perlu. Binalah kembali kukuh bentengmu. Hentikanlah segala kekeliruan yang sempat antum lakukan. Berdakwah memanglah tak mudah, Teruslah berjuang! langkah demi langkah kokohkan iman, berkacalah pada masa. Perbanyaklah intropeksi diri dan sampaikan ilmumu pada mereka...
Tegakah engkau lihat mereka terjerumus, merangkak pada lembah kemaksiatan..
Dimana hati nurani antum? Tolonglah mereka...
Diantara Ketiganya
*Langit Biru Tanpa Awan
... Langit biru membuatku selalu tersenyum. Merasakan sebuah semangat untuk terus berjuang. Langit biru tanpa awan yang indah... Memberikan banyak harapan untuk dilambungkan dan dikejar oleh sang pemilik. Teduh pandang yang melegakan, berharap langit biru masih disini, masih sebersih dan sepolos saat awan tak menemaninya:)
*Derai Hujan Ku Tunggu Sajakmu
... Suasana yang berbeda, seakan kedamaian diturunkan pada dunia. Rintik demi rintik hujan mulai membasahi, hingga akhirnya guyurannya merata dan begitu menyejukkan. Begitu damai, saat yang terdengar hanya suara derai hujan. Seakan lelah dan beban berjuang ikut luruh bersama hujan yang membasahi bumi:)
*Pelangi Senja Itu Berwarna
... Senja selalu indah dan mempesona. Nuansa yang membahagiakan. Memberikan warna kembali pada jiwa yang lemah. Menentramkan hati yang memandangnya, bersorak lembut pada sang insan... Bahwa ia hadir setelah langit biru dan hujan. Merangkulnya bahwa pelangi kebahagiaan akan segera menampakkan dirinya:)
#Buat Al Putri Yana Wulandari dan Runi Agristria Bachrun.
Selasa, 23 Oktober 2012
Dari Cahaya Bulan
Kisah
Sepotong Pensil dan Penghapus (Inspirasi )
Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."
Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."
...
Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."
Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."
...
Pensil
: "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku
melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap
kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu.
Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat..."
Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."
Si Penghapus adalah Orang Tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri....
Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...
Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil...
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal).
Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri),
Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.
Hingga saat ini...
Saya masih menjadi Si Pensil...
Hal itu sangat menyakitkan diri saya...
Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Kecil" dan "Kecil" seiring berjalannya waktu.
Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."
Kisah ini saya dedikasikan secara khusus kepada orang tua saya dan seluruh orang tua kalian
Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."
Si Penghapus adalah Orang Tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri....
Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...
Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil...
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal).
Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri),
Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.
Hingga saat ini...
Saya masih menjadi Si Pensil...
Hal itu sangat menyakitkan diri saya...
Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Kecil" dan "Kecil" seiring berjalannya waktu.
Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."
Kisah ini saya dedikasikan secara khusus kepada orang tua saya dan seluruh orang tua kalian
Wanita Muslimah Tentu Istimewa
"Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang solehah"(HR. Muslim)
Ukhti,
Dirimu adalah seorang wanita..
Pencerah hati, penyejuk jiwa dan penerang kalbu
Betapa mulia dirimu wahai muslimah
Bahkan dirimu selalu dijaga
Ukhti, ingatkah kamu?
Saat Rasulullah begitu melindungi kaummu..
Saat Agama ini begitu mengistimewakanmu..
Akankah kau rusak benteng yang didirikan untukmu?
Kodratmu adalah menjadi seorang muslimah solehah
Yang kuat, Tegar, dan Penyayang
Raihlah...
Bukankah Allah, Maha Pengampun dan Penerima Taubat?
Hijrahlah!
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, kesemuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya." (Al isra':36)
Jagalah dirimu, kehormattanmu dan agamamu
Jagalah lisan, perbuatan dan hatimu
Sehingga, engkau akan tergindar dari keburukan
Allah maha pengasih lagi maha penyayang..
*AKHWAT:)
Ukhti,
Dirimu adalah seorang wanita..
Pencerah hati, penyejuk jiwa dan penerang kalbu
Betapa mulia dirimu wahai muslimah
Bahkan dirimu selalu dijaga
Ukhti, ingatkah kamu?
Saat Rasulullah begitu melindungi kaummu..
Saat Agama ini begitu mengistimewakanmu..
Akankah kau rusak benteng yang didirikan untukmu?
Kodratmu adalah menjadi seorang muslimah solehah
Yang kuat, Tegar, dan Penyayang
Raihlah...
Bukankah Allah, Maha Pengampun dan Penerima Taubat?
Hijrahlah!
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, kesemuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya." (Al isra':36)
Jagalah dirimu, kehormattanmu dan agamamu
Jagalah lisan, perbuatan dan hatimu
Sehingga, engkau akan tergindar dari keburukan
Allah maha pengasih lagi maha penyayang..
*AKHWAT:)
Kepingan Sajak
Dinamisme perasaan seakan melebur, puing demi puing dan keping demi kepingnya..
Bagai gelembung gelembung air di udara, Muncul dan "Pecah"
Akankah seperti itu? Tak adakah ingin untuk terus bertahan..?
Duhai masa..
Saat hati kian pilunya, ragapun tak eloknya..
Dibuat hati resah, jiwapun ikut merasa
Tak ada indah yang abadi, bila fana dunia senantiasa membalut nurani
Dalam jebakan kisah bermelodi, kesenangan tak ubahnya penjerat
Tetaplah istiqomah dalam islam...
Hingga diakhir masa..
Sabtu, 06 Oktober 2012
Saat Hujan Turun
*06 Oktober 2012
Saat keheningan mulai menampakkan dirinya
Sepi telah menjadi teman
Kemudian, titik demi titik air itu membasahi bumi
Menyapu rata sekawasan adanya
Diapun bertanya "Kau suka hujan?"
Sudut bibir ini mulai membentuk senyuman
"You say you love rain. But you use an umbrella to walk under it"
Entahlah,..
Hujan masih begitu derasnya
Adalah saat yang kunantikan,
Saat hujan pun reda..
Saat seluruh bumi memberi nuansa yang berbeda
Begitu damai yang terasa,
Begitu teduh yang terasa,
Dan, Aku masih bersamanya
Pada tabir yang berbeda
Dia masih seperti itu,
Masih dengan tanda tanya dan raguku
Masih dengan sikapnya..
Sepolos itukah?
Dengan untaian kata, masihkah dia tak memahaminya?
Dengan segala tingkah itu, masihkah dia tak menyadarinya?
Andaikan hujan dapat berbisik,
Apakah ia akan mengerti?
Bahwa dia dan hidupnya saat ini, sedang aku dan takdirku...
Sesederhana itu...
Saat keheningan mulai menampakkan dirinya
Sepi telah menjadi teman
Kemudian, titik demi titik air itu membasahi bumi
Menyapu rata sekawasan adanya
Diapun bertanya "Kau suka hujan?"
Sudut bibir ini mulai membentuk senyuman
"You say you love rain. But you use an umbrella to walk under it"
Entahlah,..
Hujan masih begitu derasnya
Adalah saat yang kunantikan,
Saat hujan pun reda..
Saat seluruh bumi memberi nuansa yang berbeda
Begitu damai yang terasa,
Begitu teduh yang terasa,
Dan, Aku masih bersamanya
Pada tabir yang berbeda
Dia masih seperti itu,
Masih dengan tanda tanya dan raguku
Masih dengan sikapnya..
Sepolos itukah?
Dengan untaian kata, masihkah dia tak memahaminya?
Dengan segala tingkah itu, masihkah dia tak menyadarinya?
Andaikan hujan dapat berbisik,
Apakah ia akan mengerti?
Bahwa dia dan hidupnya saat ini, sedang aku dan takdirku...
Sesederhana itu...
Jumat, 05 Oktober 2012
Langit senja hari
Langit senja memang selalu indah,
Disudutnya terukir banyak kisah
Saat dua gadis duduk berdampingan
Menyaksikan kicauan beratapkan warna-warni panorama
Lantunan itu masih dikumandangkan
Hati yang lemah menjadi kuat, sekalipun desah-desah hidup mulai terdengar
Hanyalah satu yang selalu kuingat, saat bibir ini senantiasa bergetar karenanya,
Hiruk pikuk dunia tak mampu membuyarkan tekadmu, wahai muslimah!
Kau adalah wanita yang kuat
Yang cinta dan kasihnya memenuhi rongga bidara
Kau adalah wanita yang tegar
Yang belai dan sayangnya tak pernah pupus dalam asa
Teruntuk wanita ini...
Alangkah indahnya pabila Allah terus melindunginya
Memberinya keikhlasan yang luar biasa
Karena tanpa dirinya, sajak ini tak ada artinya
Dialah wanita itu, yang kini tengah mengejar impiannya bersama sang Rabb.
****
Teruntuk Nur Fahmi Afdhaly, -Semangat yah! senyum dong:) -
Hempasan Sajak-Ku
-->
Dibalik tirai sebuah masa yang entah rupanya,
Dibalik tirai sebuah masa yang entah rupanya,
Disanalah
telah kutunggu rona warna bercampur Satu
Benar
adanya tempat itu...
Disanalah
hanyutku memandang sehamparan langit nan biru
Tenggelam
untuk suatu waktu terbangunkan
Langit
itu masih sebiru harap dan rasaku
Masih
seindah letupan kisah yang beradu
Biru
tanpa hiasan sang pesolek
Mengapa tanpa awan?
Mengapa
tak ingin langitmu berhias awan lembayung?
Tak
kesepiankah kamu?
Senandung
damai ingin ku torehkan untukmu
Untuk
kisahmu disaat ranah bercampur dedaunan yang berguguran
Untuk
mimpimu disaat teduh pandangmu mulai beradu membentuk kasih
Untuk
jiwamu yang demikian adanya
Dan Untuk
hatimu ketika bait “Seandainya” pun menjadi angan belaka
Percayakah
kamu atas takdir yang telah ditetapkan-Nya?
Tak
perlu ada sela yang harus diisi,
Tak
mesti selalu ada kebetulan-kebetulan yang sempurna
Tak
harus ada bagian yang ditutupi
Disaat
kenyataan begitu dekat denganmu,
Meski
kau tak siap, ia hadir dan bukan sekedar
bualan
Disaat
kenyataan datang padamu, dalam bentuk lain dari “Berhentilah Berharap”
... Dan
bukankah takdir kita sudah jelas?
***
Kamis, 04 Oktober 2012
Pena diatas kertas putih
Tahukah kamu mengapa seuntai kisah dapat begitu berarti?
... Hidup ini selalu mengenai pilihan, antara kanan, kiri, atau tengah. Antara iya, tidak, atau ragu. Antara mau, enggan, atau malu.
... Hidup ini selalu mengenai KISAH. Setiap detik, menit, jam, hari, bulan, atau tahun. Ada saja kisah yang pasti kita alami. Entah itu yang menyenangkan, menyedihkan, membosankan, menakutkan, dan banyak lagi... Sekali lagi, HIDUP MENGENAI PILIHAN. Apakah kamu akan mencintai kehidupan dunia ini atau malah membencinya.
Kisah yang lahir dari hatimu tentu akan berbeda dengan kisah yang lahir dari kebetulan-kebetulan yang ada. Intinya, apakah kamu menikmatinya?
Tidak masalah bagaimana tanggapan sekelilingmu, bukankah ini hidupmu? dan bukan hidup mereka?
Tapi, sadarlah... tengok lagi dirimu. Siapa yang kini menjadi pengendali dalam hidup, kamu? atau hidup yang mengendalikanmu?
Tuhan selalu ada untuk jiwa-jiwa yang berserah kepada-Nya,Tuhan selalu ada untuk membimbing kisah jiwa-jiwa yang bernaung pada-Nya, dan Tuhan selalu ada untuk melindungi jiwa-jiwa yang berlindung pada-Nya.
Secara otomatis, kamu akan memilah Rekaman kisah-kisah yang setiap hari kamu jalani. Maka, akan ada beberapa kisah yang memenuhi hati dan pikiranmu. Kisah yang membuatmu tanpa sadar merenunginya, tanpa sadar memikirkannya, dan tanpa sadar mengulangnya dalam benakmu. Rekaman terbaik akan terus menduduki posisi istimewa dalam hatimu, entah saat kamu menyadarinya atau tidak, kisah itu akan membentuk sebuah rekaman.. Bioskop kecil untuk hatimu.
Dan saat bioskop itu diputar, kamu mungkin akan menangis atau malah tertawa, atau mungkin marah, kecewa, menyesal,, terpuruk... yah tergantung seberapa macam bumbu yang kamu masukkan dalam pembuatan film kenanganmu.
Bisakah aku sebut Kisah lalu sebagai FILM KENANGAN?
Apakah masa lalu bukan sebuah kenangan? ia hadir dan menjadi pengalaman. Kenangan tidak untuk kamu lupakan, tidak untuk kamu buang dan merasa kalah saat mengingatnya. tapi kenangan adalah bentuk galery masa yang seharusnya dapat membuatmu MENGERTI.. MEMAHAMI, akan adanya suatu PROSES. Tunjukkan pada masa lalu, bahwa ia tidak berhak terus menghantuimu, tunjukkan padanya siapa pemenang. Buktikan, bahwa kamu saat ini dan esok hari bukan sosok seseorang yang berada dalam rekaman masa lalu itu.
Jangan takut Katakan pada masa lalu, "Wahai masa lalu! Datanglah padaku, dan lihatlah aku telah menang atas dirimu"
Maka kisah-kisah terindah dalam hidupku adalah mereka yang pernah mengisi duniaku:)
***
#Tulisan ini aku dedikasikan untuk setiap orang yang mengenalku. Terima kasih telah mengisi duniaku, apapun bentuknya karena kisahku adalah kalian didalamnya.
Rabu, 03 Oktober 2012
Sepotong Cerita Dari Seorang Gadis
-->
Belasan anak
berbondong-bondong memasuki surau kiai Yusuf. Beberapa di antaranya berlari-lari
dan bercanda bersama. Keceriaan terpancar dari wajah anak-anak polos itu. Di
saat semua anak telah masuk ke dalam surau dan memulai mengeja huruf al-quran,
Nampak seorang gadis kecil tergopoh-gopoh memasuki halaman surau. Namun seorang
anak lelaki berlari kencang dan menubruk gadis kecil itu hingga terjatuh.
Pakaian gadis kecil itu kotor di penuhi bercak tanah tempat ia terjatuh, anak
lelaki yang menubruknya hanya berbalik badan, dan ketika gadis kecil itu
menangis, anak lelaki itu malah berkata “dasar cengeng!” lalu masuk ke dalam
surau tanpa rasa bersalah. Gadis kecil tadi masih terisak di luar surau tapi
tiba-tiba seorang anak lelaki yang
berusia sekitar 2 tahun lebih tua darinya membantunya berdiri.
“kau tak
apapa?” Tanya anak laki-laki dengan peci hitam di kepalanya. Gadis kecil yang
di Tanya malah kembali terisak.
“hei…jangan
nangis dong. Oh, Apa kamu terluka?” Tanya anak lelaki itu lagi. Gadis itu
menggeleng pelan. Lalu anak lelaki itu mangambil sapu tangan dari saku
celananya dan mengusap air mata gadis kecil itu. Mereka terdiam dan tangisan
gadis kecil itu tak terdengar kembali.
“ini…ambilah,
untukmu saja” kata anak lelaki itu seraya memberi sapu tangan biru muda pada si
gadis kecil.
“tapi…” kata
si gadis kecil, lalu anak lelaki berkata dengan cepat.
“sudahlah,
ayo masuk! teman-teman sudah mulai mengaji.” ajak anak laki-laki itu lalu
tersenyum manis pada si gadis kecil. Mereka pun masuk bersama ke dalam surau.
Perasaan senang merayapi hati si gadis kecil.
****
JUST LONELY FAIRY
Banyak orang mengatakan bahwa mereka membutuhkan cinta, karena mereka tidak akan bisa hidup tanpa cinta.
Dalam proses mencintai seseorang, seringkali kita akan tersakiti, tapi dibalik rasa sakit itu sesungguhnya Tuhan telah menyiapkan penawar yang akan menyembuhkan rasa sakit itu. sehingga nantinya kamu akan siap untuk kembali menjalani hidup dengan rasa kasih sayang dan cinta...
HANYA TUHAN YANG TAHU TENTANG CINTA
***
The Darkness Kill Me.
Dulu terbitnya mentari begitu berarti
Cahayanya terang, menyinari hatiku
Gelap, Sunyi, berganti Terang
Kini semua berubah
Kegelapan akan terus ada
Tak bisa tergantikan mentari
Karena mentari telah tiada
Bernafas tak bisa
Melangkah pun tak bisa
Terpuruk ditengah kegelapan
Tanpa berharap gelap akan berganti
Kegelapan telah membunuh mentari
Kegelapan telah membunuh harapan
Dan kegelapan telah membunuh DIRIKU
***
di kelas XI A, SMPS ANTAM POMALAA
#Januari 2011 ( Oleh seorang sahabatku-Trisna Ayuni Ridwan)
Syair Abu Nawas
Ilahi lastu
lilfirdausi ahla,
Walaa aqwa ‘ala naaril
jahiimi
Fahabli taubatan
wagfir dzunubi,
Fainaka
ghafirudz-dzambi azhimi ...
Dzunubi mitslu
a’daadir rimali,
Fahabli taubatan ya
Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi
kulli yaumi,
Wa dzanbi zaaidun
kaifa –htimali
Ilahi ‘abdukal ‘aashi
ataak,
Muqirran bi dzunubi wa
qad da’aaka
Fain taghfir fa anta
lidzaka ahlun,
Wain tadrud faman
narju siwaaka
**********
Wahai
Tuhanku... aku sebetulnya tak layak masuk surgaMu,
Tapi..
aku juga tak sanggup menahan amuk nerakaMu,
Karena
itu mohon terima taubatku ampunkan dosa-dosaku
Sesungguhnya
Engkaulah maha pengampun dosa-dosa besar
Dosa-dosaku
bagaikan bilangan butir pasir
Maka
berilah ampunkan oh Tuhanku yang Maha Agung
Setiap
hari umurku terus berkurang
Sedangkan
dosaku terus menggunung,
Bagaimana
aku menanggungnya..
Wahai
Tuhan, hamba-Mu yang pendosa ini
Datang
bersimpuh ke hadapan-Mu
Mengakui
segala dosaku
Mengadu
dan memohon kepada-Mu
Kalau
Engkau ampuni itu karena
Engkau
sajalah yang bisa mengampuni
Tapi
kalau Engkau tolak, kepada siapa lagi kami mohon
Ampun
selain kepada-Mu ?
Kisah Rindu
-->
Di
Balik Sebuah Kisah
Hati kecil ini merindu ...
Tatkala rekaman kisah kita
mulai beradu
Tentang masa yang tak akan
terlupa
Yang membias indah dan kian
membekas
Ingatkah kalian sahabat?
Dalam sudut kecil kita dipersatukan ..
Ingatkah, saat butiran bening itu mengalir,
Membasahi kedua sudut mata ini?
Tak peduli kata mereka
Biarlah kita berada dalam
lingkaran ini
Yang tak berujung dan tak akan
terputuskan
Walau jarak kian membentang
Sahabat.. Aku disini
Aku ada untukmu, walau bahu ini tak mampu lagi jadi
tempatmu
Walau tangan ini tak mampu lagi menghapus sedihmu
Walau kita jauh, seiring dengan jarak yang membentang
Namun.. Aku masih disini, aku ada
untukmu,
Disini, Didalam hatimu.. Dimanapun kita berada, kalian akan
terasa dekat..
Bahwa hari ini, besok, lusa,
dan selamanya kalian adalah sahabatku
Untukmu Safe Deposit Box(sdb).
Tami,Yuyun, AlPutri, Mimi, Famas J
(20.Oktober.2010)
Langganan:
Postingan (Atom)