Belasan anak
berbondong-bondong memasuki surau kiai Yusuf. Beberapa di antaranya berlari-lari
dan bercanda bersama. Keceriaan terpancar dari wajah anak-anak polos itu. Di
saat semua anak telah masuk ke dalam surau dan memulai mengeja huruf al-quran,
Nampak seorang gadis kecil tergopoh-gopoh memasuki halaman surau. Namun seorang
anak lelaki berlari kencang dan menubruk gadis kecil itu hingga terjatuh.
Pakaian gadis kecil itu kotor di penuhi bercak tanah tempat ia terjatuh, anak
lelaki yang menubruknya hanya berbalik badan, dan ketika gadis kecil itu
menangis, anak lelaki itu malah berkata “dasar cengeng!” lalu masuk ke dalam
surau tanpa rasa bersalah. Gadis kecil tadi masih terisak di luar surau tapi
tiba-tiba seorang anak lelaki yang
berusia sekitar 2 tahun lebih tua darinya membantunya berdiri.
“kau tak
apapa?” Tanya anak laki-laki dengan peci hitam di kepalanya. Gadis kecil yang
di Tanya malah kembali terisak.
“hei…jangan
nangis dong. Oh, Apa kamu terluka?” Tanya anak lelaki itu lagi. Gadis itu
menggeleng pelan. Lalu anak lelaki itu mangambil sapu tangan dari saku
celananya dan mengusap air mata gadis kecil itu. Mereka terdiam dan tangisan
gadis kecil itu tak terdengar kembali.
“ini…ambilah,
untukmu saja” kata anak lelaki itu seraya memberi sapu tangan biru muda pada si
gadis kecil.
“tapi…” kata
si gadis kecil, lalu anak lelaki berkata dengan cepat.
“sudahlah,
ayo masuk! teman-teman sudah mulai mengaji.” ajak anak laki-laki itu lalu
tersenyum manis pada si gadis kecil. Mereka pun masuk bersama ke dalam surau.
Perasaan senang merayapi hati si gadis kecil.
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar