Sabtu, 07 September 2013
Melepaskan--
Adakalanya perasaan tahu itu begitu menyakitkan. Dulu, aku selalu bersyukur ketika tidak tahu apa yang sedang orang lain bicarakan, atau apa yang sedang terjadi. Karena aku merasa, ketidak-tahuan itu yang membuatku terjaga. Namun, tahu itu kini menjelma menjadi barisan kejadian yang bertubi-tubi datang padaku. Ini skenario, tentu skenario Allah,
Telah digariskan hal itu padaku, meski berat tapi begitulah. Cara terbaik adalah dengan melepaskan. Melepaskan sesak di hati, melepaskan amarah, melepaskan kekecewaan, dan membiarkannya pergi entah kemana. Menghadapinya.. tak perlu gentar, meski terkadang aku pun masih sulit menantangnya.
Inilah jalan, inilah langkah-langkah penantian untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Terus tersenyum menghadapinya, bukan emosi.
Tidak semua orang bisa kita rangkul atau berjalan bersama menelusuri setapak dengan kayu besar yang kadang menghadangnya. Tidak, akan ada mereka yang berpaling meninggalkanmu, tapi jangan menyimpan benci dan amarah padanya. Lepaskanlah, seperti leganya ketika kau hembuskan nafasmu dalam-dalam.
Meski luka dapat disembuhkan, dia akan berbekas. Kecuali pada orang-orang yang menanamkan pemahaman baik dalam seluruh hidupnya. Kita hanyalah manusia biasa, tempatnya lalai dan dosa. Membuat orang lain kecewa itu adalah hal yang lumrah, sekalipun tanpa disengaja sedikitpun. Karena itu, memaafkan adalah satu-satunya untuk memperbaikinya.
Ini kabar dari senyap dimalam ini,
"Dikedamaian bintang-bintang dilangit, semua kan terkenang. Pasti terkenang,"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar