Sebuah
kisah dalam elegi waktu yang singkat, harmonic teratur yang mengisahkan tentang
Teman, Keluarga, dan Cinta...
Tentang
arti sebuah pertemanan yang tulus tanpa pamrih,
Tentang
sebuah keluarga yang ingin bahagia,
Tentang
pengorbanan yang indah demi sang “CINTA”
“Kalau
kita jodoh, kita pasti ketemu lagi”
Sungguh
benar birai ungkapaan... Bukankah takdir telah jelas menuliskan goresan-goresan
hidup sang insan? Tak perlu ada
kesengajaan dalam tiap kebetulan, tak perlu ada celah yang harus diisi, Tak
seperti beberapa kisah cinta yang dipaksakan. Saat bahagia begitu miris
terdengar...
Demikian
pula tercetus sebuah apresiasi delam benak ini. Memang indah kisah cinta
diantara Indah dan Pandu, memanglah syahdu pengorbanan berlambang Cinta...
Pada
rute dalam alur cerita, tertangkaplah bayang mengenai harapan yang muncul
ditengah keputusasaan, tentang impian yang bertahan diantara keraguan, dan
tentang cinta yang memberikan alasan untuk bertahan hidup.
Tapi jelaslah tergambar pula , bahwa cinta
yang mereka janjikan hanyalah “Fana”
dunia... Tak ada yang abadi.. Bahkan terkesan terlalu dipaksakan. Bukan
hal yang baik untuk ditiru oleh muda-mudi yang menyimpan perasaan terhadap
lawan jenisnya. Bukan tentang keromantisan cerita yang diidamkan para kaum
wanita, cinta yang indah yang berawal dari pandangan pertama di danau kenangan.
Bukan pula tentang dua insan yang merajut kasih dalam dunia mereka berdua.
Rengguklah madu cerita dan singkirkanlah pahit cerita yang dapat menjerumuskan.
Bahwa teman terbaik adalah saat ia mampu
meredam sakitmu dan menuntunmu bahwa hidup tak akan berakhir. Masih ada Tuhan
dan nikmatnya yang tak terhingga.
Bahwa orang tua yang baik adalah mereka
yang memberikan apa yang anak butuhkan bukan inginkan. Dan jika kau mencintai
seseorang, maka jagalah dia. Jangan rusak bentengnya dan bentengmu. Jika dia
tulang rusukmu maka yakinlah sampai kapanpun tak akan pernah tertukar.
Bersabarlah...
*Apresiasi Film-Smanesaa-XI Exact 3*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar