Selasa, 26 Februari 2013

Sekilas Catatan Di Masa Putih Biru


FIRST DAY IN SMPS ANTAM POMALAA



13 juli 2008

Rambut  yang di kepang berjumlah 38 tidak boleh kurang dengan pita berupa tali raffia, kalung kaleng berisi 3 butir kelereng, papan identitas dari sobekan kardus, ikat pinggang tali raffia, kaos kaki bola berbeda warna, tas karung, topi kerucut, dan sepatu bertali raffia. Itulah penampilan para calon siswi masa orientasi sekolah (MOS) di SMPS ANTAM. Bagaikan ondel-ondel berjalan. Masa orientasi adalah masa dimana para calon murid di perkenalkan tentang calon sekolah mereka, lalu di uji mentalnya dengan perintah-perintah yang di berikan oleh kakak senior(kakak kelas). MOS di lewati Dira dengan baik, dia mendapat gugus biologi sedangkan Nur Asmi Rachmawaty yang kerap di sapa Mimi, sahabatnya dari SD di gugus matematika. Setiap hari mereka selalu datang bersama, kebetulan rumah Mimi pada saat itu berjarak sangat dekat dengan sekolah, tepatnya di depan sekolah. Mereka berdua adalah sepasang sahabat yang bisa di bilang LUGUH. Mereka selalu mengembangkan senyum meskipun kepada orang yang tidak mereka kenal, mereka berdua adalah sosok yang PEDE tapi Nyata. Suatu ketika dengan pedenya mereka berdua mengenakan lengkap semua atribut MOS nya dan pergi mengendap-endap ke sekolah lain hanya untuk bertemu tetangganya dan pasang muka polos*SINTING. Itu mungkin anggapan orang-orang yang memiliki rasa malu yang tinggi.
MOS bagi sebagian orang yang merasakannya ada yang menganggapnya sebagai moment yang indah, membosankan, biasa saja, bahkan mengerikan. Tapi tidak bagi Dira, masa OSPEK baginya adalah masa-masa indah dimana dia pertama kali dapat mengenal dan di kenal serta mendapatkan salah seorang sahabat barunya. Al Putri Yana Wulandari yang di sapa Puput.
Pertama kali ia kenal dengan Puput, yaitu saat ia dan Mimi pasang gaya di depan gugus. Sebenarnya Dira dan Puput satu gugus namun Dira tak terlalu menyadarinya karena Puput sosok yang sangat pendiam. Mimi dan Puput adalah teman kecil sewaktu SD dahulu di GEBE, Maluku utara. Mereka berdua bukan asli sana tapi mereka dan orang tuanya adalah perantauan dari pabrik ANTAM. Kini orang tua keduanya di pindahkan tugas oleh ANTAM ke pomalaa, Sulawesi tenggara.
            Mimi pernah berkata pada Dira kalau ia memiliki teman SD yang pintar menggambar dan itulah Puput. Sewaktu Mimi mengenalkan Dira pada Puput, caranya sungguh tragis*aneh! Kesannya SKSD banget. Tapi itulah awal kedekatan dari mereka bertiga: Mimi, Dira, Puput, yang akan menjadi awal persahabatan mereka.
TRIO MAGICAL….(HEBOH DAH!)


01 agustus 2008
Saat pertama kali pembagian kelas, Dira, Mimi, dan Puput mendapat kelas yang sama yaitu VII unggulan. Tapi terlihat jelas di wajah Mimi, ia kecewa karena ingin mendapatkan kelas yang lebih tinggi yaitu percobaan axelerasi. Namun itu tak terlalu mengecewakan sebab dari kelas itulah Mimi, Dira, dan Puput bersatu. Mereka di sebut magical doremi, teman-teman mereka hanya asal-asalan saja tapi yang sebenarnya adalah mereka sangat menyukai film cartoon MAGICAL DOREMI sampai-sampai mereka rela untuk bolos setiap hari jumat demi menonton film cartoon MAGICAL DOREMI yang di putar setiap jam 10:00 WITA. Pernah mereka bolos dan ketahuan oleh salah seorang  guru di sekolah tersebut yaitu, pak Irfan dan kebetulan pula asma Puput kambuh tapi karena guru itu menunjuk ke arah kami seketika Puput langsung sembuh dan berlari dengan kecepatan kuda*ajaib.
Pernah pula sepatu putih Dira disita namun dengan liciknya mereka diam-diam mencuri sepatu tersebut dari ruang guru namun karena mereka nakal tapi ANEH-ANEH, dengan polosnya mereka mengembalikan sepatu itu lagi ke ruang guru*payah.
Mereka sering manjat pohon di samping sekolah sampai celana olahraga dan rok mereka sering sekali robek sampai* mereka bosen jahit baju terus. Ada kejadian waktu Mimi dan Dira mengajak Puput untuk kabur lewat jendela,tapi  Puput selalu menjadi penasehat sekaligus penakut sih saat itu tapi keduanya sangat nakal dan akhirnya karena keras kepala Mimi dan Dira jatuh dari jendela dan masuk kedalam tong sampah kayu bersamaan, alhasil Mimi dan Dira *membombe(gak mau ngomong sama Puput selama 1 hari, gilaakkk). Mereka juga pernah di keluarkan dari kelas selama mata pelajaran biologi berlangsung, bukan karena mereka nakal seperti apa tapi itu sebenarnya kesalahpahaman belaka namun hanya Dira dan Mimi yang menangis, Puput malah taruhan uang seribu dengan beberapa kakak kelas laki-laki yang memperkirakan apa yang terjadi pada mereka yang sedang menangis.*gileekk. Tapi karena itu mereka bertiga bertekad untuk cemerlang di mata pelajaran BIOLOGI dan menjadi akrab dengan guru tersebut.  Mereka juga sudah pernah merasakan mantapnya stempel penggaris kayu raksasa di betis oleh bu guru seni, bu yulita. Soalnya hanya mereka yang berjiwa jujur apa adanya, satu kelas tidak ada yang mau mengaku kalau mereka semua hobinya jalan saat pelajaran berlangsung di dalam kelas maupun di koridor sekolah.*huh.:P
Banyak sekali kenangan tentang mereka, tak mampu tergambarkan bagaimana kedekatan persahabatan yang sangat polos itu, ketiga anak cupu yang akhirnya mampu berjuang bersama, menjadi sosok yang di kenal, menjadi sosok yang aktif dalam kegiatan, dan menjadi ketiga sosok yang berdiri bersama diatas panggung bersama mendapatkan gelar juara 1, 2, dan 3 di ujian akhir semester 2 kelas VII di SMPS ANTAM. Tak dapat tergambarkan bagaimana kebahagian mereka, mendapat tepuk tangan dari orang-orang yang berada di gedung gelora saat itu beberapa di antara sorakan itu berkata “hebat, bersahabat ketiganya juara”. Dira, Mimi, dan Puput hanya tersenyum puas dan merayakan keberhasilan mereka dengan konser lagu kebangsaan merea “west life: my love dan I have a dream” dengan lagu pendukung “ridho roma: sekian lama”. *stress. Tapi itulah mereka dengan segenap keunikan yang mereka miliki yang tak dapat tergantikan oleh siapapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar