Jumat, 04 Oktober 2013

Tragedi Konyol Bola Kasti #SMA




Olahraga memang bukanlah bidangku -___- Meskipun demikian, apalah daya dan upaya untuk menolaknya. Karena olahraga tujuannya kan untuk menyehatkan, dan yang terpenting adalah hal wajib yang harus saya laksanakan di sekolah.

Pagi tadi, dilapangan depan sekolah kami dituntut untuk bermain kasti, mencetak point sebanyak-banyaknya. Saya bergabung di tim 01, jadi teringat permainan kasti anak laki-lakinya, keras dan gak pandang buluh. Asal lawan aja langsung di hantamkan bola. CKCKCK, mengerikan dan saya sudah pernah terkena lemparan bola kasti itu dari dua orang anak manusia si Abu dan si Enol. Sakit nah!

Matahari bersinar dengan cerahnya, giliran tim 01 menjadi penjaga. Dan ketika saya mendapat kesempatan untuk menangkap bola, saya langsung tujukan bola itu kepada si Enol, "Hiyyaaa!!" Alputri heran dan tertawa, karena si Enol dan si Abu ternyata satu tim dengan ku. Tetapi biarlah, mau satu tim atau tidak, saya lemparkan saja bolanya ke arah dia =___=
Lalu, ketika bola mengenai salah satu dari tim lawan, saya langsung berlari menuju pos terakhir (yah biar dekat dengan finish). Kesempatan untuk berlaripun tiba, saya berlari.. lari.. dan lari,  "Alhamdulillah lolos!" Tapi karena begitu semangat dan senangnya, kaki saya masuk kedalam lubang dan alamat keseleo deh!

Lalu, tim 01 kembali menjadi penjaga. Saya mengambil posisi di zona depan, tibalah masa Enol menjadi penjaga bola di belakang pemukul. Dan kejadiannya begitu cepat, si Enol nangkap bolanya dan langsung di arahkan pada Rafik, Kena! Saya jadi kagok sendiri, mengerikan dan pasti sakit, tapi waktu bengong saya tidak tepat saat itu. Bener-bener gak tepat pemirsa... Semua orang sudah berlari terbirit-birit tetapi saya masih diam ditempat. Kaget dengan kerasnya lemparan Enol di depan saya. Bolanya juga jatuh tepat di depan saya. Bingung, mau ambil tapi udah bukan giliran kelompok saya, mau lari eh si Rafik sudah ngambil bola itu duluan. Apes! Alamat jadi sasaran ini... Saya mau lari tapi udah ketakutan duluan. Saya menggenggam kedua tangan saya di bawah dagu terus bergumam "jangan lempar ka!jangan lempar ka!" sambil terduduk. Kata temen-temen sih, ekspresi saya kacau. Saya gak berani ngangkat kepala, dan ternyata Alhamdulillah, walaupun Rafik jelas-jelas berada di depan saya, dia gak ngelempar saya. Malah ikut bingung mau lempar siapa. Hahaha.. tapi, saya telah menjadi pusat perhatian tawa teman-teman, pak guru, dan juga.... supir pete-pete (Angkot) yang kebetulan menonton permainan kami. -____-

Ini konyol sekali... Mereka pada bilang "Ih, Indira... Kenapa nda lari?" haiyyaa.. mana bisa lari lah, situasinya menyeramkan nah! Saya bayangkan kalo kena kepalaku, kaya enol di lempar kepalanya sama Ule... Astaghfirullah, Benjol pasti. Hingga akhirnya saya bersyukur, biarmi saya kena bom ketawa mereka karena kekonyolanku di tengah lapangan, biarlah juga si om supir pete-pete geso ketawai ka yang penting selamat dari bola.

Setelah pelajaran olahraga usai, saya pun di traktir sirup nanas di kantin Kak Lila bersama tiga orang teman seperjuangan dan berbagi sebungkus coklat. Sekian cerita kali ini-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar