Minggu, 27 April 2014

Tuki, Kami Merindukanmu


Siang itu, matahari begitu terik.. sepulang dari bimbel kami segera masuk ke dalam rumah untuk beristirahat. Yap, tiba-tiba Mamanya Mimi bilang "Tuki hilang".. What!?
Kok bisa sih? gimana kronologi kejadiannya? Kami pun menjadi panik..

Ceritanya kira-kira seperti ini:

Pagi hari setelah kami berangkat bimbel, si Tuki masih bermain-main di sekitar rumah, lalu beberapa jam kemudian, Tuki datang dengan tubuh yang begitu kotor, penuh pasir basah. Lalu Mamanya Mimi memandikan Tuki, yaa tumben banget hari itu Tuki gak banyak gaya saat dimandikan. Terus Tuki pun di keringkan sekaligus di larang keluar oleh Mamanya Mimi, nanti dia kotor kembali lagi. Lalu, Mamanya Mimi pun, mengepel rumah dan Tuki baring-baring di depan pintu. Namun setelah itu, Tuki menghilang dari rumah.. entah kemana anak itu..

Mamanya Mimi pun mencari Tuki, ke tetangga dan di sekitar rumah. Biasanya kalau Mamanya Mimi memanggil Tuki, apapun yang sedang di lakukan Tuki, dia langsung pulang ke rumah dan menuruti perintah Mamanya Mimi. sekali lagi, Tuki takut looh sama Mamanya Mimi.. hehe

Namun, tidak ada respon sama sekali. Mamanya Mimi sangat bersedih dengan kepergian Tuki, karena itu sore harinya kami memutuskan untuk mencari Tuki sambil membawa foto Tuki di hape. Kami menanyakan perihal seekor kucing remaja berwarna putih hitam kepada warga, namun tak ada yang melihatnya. Kasihan Tuki, mana dia belum makan lagi.. Ketika melihat kucing lain di tempat sampah, kami tambah iba dan rindu kepada Tuki.. huhuhu, Saya pun berpesan pada kucing liar itu, "Kalau kamu ketemu Tuki, bilang yah supaya dia cepat pulang"

Kami pun pulang tanpa membawa Tuki, sedih sekali rasanya. Semua merasa kehilangan Tuki, kami berpikir bahwa Tuki telah di culik dan di jadikan bakso kucing. Menyedihkan sekali, karena sebetulnya kami belum siap kehilangan Tuki. Mimi bilang, mungkin seperti ini rasanya kehilangan yang kita sayangi. Jadi kita harus memperlakukan orang-orang yang kita sayangi dengan sebaik mungkin. Malam sebelum Tuki hilang, tak ada hal spesial yang Mimi lakukan, tapi kalau saya pribadi, Tuki sempat bermanja-manja di kaki saya.. hikshiks..
Kasihan Tuki, kami berharap dia bisa kabur dari penculiknya dan menemukan jalan pulang kesini.

Lalu, pagi hari benar-benar aneh tanpa Tuki. Rumah begitu sepi tanpa Tuki yang mengeong atau ingin di kasih makan atau di ajak main. Benar-benar berbeda, Ketika saya dan Mimi sedang menggunakan kerudung dan membahas mengenai bakso kucing, tiba-tiba Syandri bilang dari lantai bawah, "Ih Tuki!". Kami langsung berlari menuruni tangga dan menemui Tuki. Mamanya Mimi telah memeluk Tuki, dan kami pun mengerubungi Tuki..

Alhamdulillah, akhirnya Tuki kembali.. Setelah malam yang panjang dan menyedihkan. Tuki pulang dengan luka di tubuhnya, kasihan Tuki. Ia langsung di beri makan dan susu, lalu di sayang-sayang. Namun, Tuki tak selincah hari kemarin, luka di tubuhnya dan kejadian ktika menghilangnya membuat Tuki tak bersemangat, Oh Tuki...

Sekarang Tuki dalam proses penyembuhan, kami benar-benar merindukan Tukiem Moeza si Kucing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar